Senin, 01 September 2014

Langkahmu, Percaya Dirimu!

LANGKAHMU, PERCAYA DIRIMU, untuk Terus Maju!

bbbeeeuuuhh.. Ini kata2 wajib banget buat kita-kita yang masih imut-imut ini nih buat penyemangat sambil menikmati proses menuju Impian. Aiiihh bahasanya kaaannn.. Hehee
Langkah sama dengan Percaya Diri.

Betul loh.. Langkah awalmu, menunjukkan seberapa percaya nya dirimu kepada kemampuan yang dirimu miliki. Langkah cepat & tepat pastinya.

Gimana siy supaya dapet langkah tepat dan cepat itu?? Saat Bussiness assessment di Kampus Umar Usman, Mr.Joss (salah 1 coach disana) bertanya gini, "Potensi apa yang ada dalam dirimu yang membuat kamu yakin ingin menjadi dan BISA menjadi seorang Pengusaha yang berjiwa seperti Sahabat Umar & Usman?"

Jelas belum hubungannya dengan langkah awal? Buat yang masih bingung, tenang.. Tenang.. Kita bahas disini sedikit yang saya tahu yah.. :)
Ketika kita sadar akan potensi yang ada dalam diri, itu menjadi pondasi atau tiang atau penguat untuk dasar menuju yang diinginkan. Dengan potensi yang kita sadari dan kita maksimalkan, otomatis tubuh dan otak akan bekerja dengan sendirinya mengikuti apa yang sudah termindset dalam diri. Tidak akan ada kata menyerah seberat apapun rintangannya, asal tetap berada pada jalur-Nya.

Untuk kita semua yang sedang fighting memantaskan diri dan memenangkan pertempuran menuju Impian mulia, semoga Allah Melindungi hati kita, serta Mempermudah jalan menuju cita-cita mulia ini. Aamiin.

Saat semua orang berkata, (contoh) : "Dari keluarga kita belum ada yang namanya bisa jadi Pengusaha dengan omset 1 Milyar pertahun. Enggak ada dan belom ada deh!"

Pasti sebagian pernah mendengar kalimat kepasrahan dan ketidakberdayaan ini? Hmm.. Menurut saya pribadi, silakan mereka berkata dan menyampaikan fakta tersebut, tapi tugas kita sebagai generasi muda adalah MEMBUAT itu MENJADI ADA. Make Things Happen Brotha and Sistaaa.. ;)

Keep your dream in your way. Never stop to learn and learn. Hamasa!!

Jumat, 29 Agustus 2014

Give to Get!

“Seperti Hukum Gravitasi, ketika kita melempar batu keatas, batu itu akan jatuh kembali ke tanah. Begitulah hukum kuantum juga bekerja. Ketika kita memberi, kita akan menerima. Otomatis”
Begitulah awal tulisan bab ke-4 dari buku gurunda Ahmad Rifa’I Rif’an. Nyambung deh jadi inpirasi tulisan ini. Hehee

Give To Get!

Sebenarnya kalau kita mau, apapun yang kita dapat boleh-boleh aja kita dan keluarga sendiri yang menerimanya. Menikmati semua kesenangan dan keberlimpahan yang Allah Beri untuk kesenangan pribadi. Tapi hey.. “Kalau hanya sekedar makan, kera di hutan juga makan. Kalau hanya sekedar kerja, kera di hutan juga kerja” itu salah 1 perkataan Buya Hamka yang mayoritas terjadi di masyarakat kita saat ini. Hmm.. makjleb banget yah bacanya?? Dan tanpa sadar (semoga tidak) kita pernah melakukannya.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah Melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia Kehendaki. Dan Allah Mahaluas (Karunia-Nya) lagi MAHA Mengetahui” (QS. A-Baqarah : 261)

Nah.. baik banget kan Allah? Berlipat-lipat loh digantinya.. Alhamdulillah..

Jadi kalau suatu saat kita sakit sampai masuk RS, kecurian, kemalingan, dijambret (heuuuhh ngeriii..) jangan buru-buru menyalahkan Allah dan mengutuk si Maling. *Malin Kundang kaliii.. hahaa. Ingat-ingat lagi, mungkin itu Teguran dari Allah. Lah iyah, diperintah (padahal ini untuk kebaikan kita juga) untuk berbagi, untuk mengeluarkan hak yatim dan fakir miskin kok yah enggak digubris bahkan dianggap enteng! Jangan salahkan Allah hingga akhirnya Allah Mengambil secara Paksa. Naudzubillah.

Padahal yah, Allah bener-bener Maha Baik beeeeuuud! Yakin deh. Kita enggak minta aja Dikasih. Contohnya, Telinga, Mata, Mulut, Hidung, Tangan, Kaki, Tubuh, Akal, de el el. Itu semua Modal utama loh buat kita, walaupun kadang sebagian orang mengeluhkan gak mempunyai modal apa-apa (khusus untuk sang looser) Soooo.. ayoo gunain semua modal yang udah ada ini buat diri terus berkembang, terus menambah manfaat khususnya untuk diri sendiri, keluarga, agama dan masyarakat luas!

Give, Give, Give, Give.. and actually you can Get Get Get Get Get Get Get Get Get Get…. 1000x.

“Ih lebay deh Erni, masa Get nya sampe 1000x gitu?”

Hehee.. kudu lebay sama apa yang kita dapet, sekecil apapun itu. Karena berarti dengan mensyukuri apapun yang kita dapet berarti kita akan dapet dan diamanahin yang lebih besar, besar, besar lagi.. insyaAllah. Baik itu dari segi uang, maupun ilmu.
Ilmu untuk tidak terlalu cinta kepada dunia. Karena dengan berbagi, dengan Give, membuat kita belajar untuk tidak terlalu terlena kepada indahnya dunia, kepada hawa nafsu untuk meletakan dunia di hati bukan di tangan, yang semoga dengannya Allah Menjauhkan kita semua dari sifat tamak. Aamiin.


Selasa, 26 Agustus 2014

Karena Tuhan Tahu Kita Mampu

“Saat kau terpuruk dan terjatuh, pakai pundakku, dan kita lawan terpuruk itu. Karena Tuhan Tahu kita mampu. Saat beban penuhi pundakmu, genggam bahuku dan kita bagi bebanmu itu. Karena Tuhan Tahu kita mampu.”
Intro lagu The Jenggot ft. Ali Sastra yang berjudul “Karena Tuhan Tahun Kita Mampu” ini benar-benar lagu yang bermutu. Recommended.

Bukankah setiap kita mempunyai masalah, mempunyai gelisah hati, mempunyai luapan rasa yang terkadang untuk berbicara saja susah? Setiap manusia pasti pernah merasakan hal ini. Dan Allah, adalah satu-satunya Tempat berbagi yang paling tepat. Sayangnya tidak semua orang ‘menyadari’ Keberadaan Allah. Percayalah bahwa kita tidak sendiri. Ada keluarga dan sahabat yang siap membantu.

Sebenarnya kita semua mampu menjalani apapun hal yang kita anggap sebagai ujian ataupun musibah. Padahal jelas-jelas ujian adalah untuk mengukur kadar keimanan dan menaikan level. Percaya, tidak ada ujian yang tidak mampu kita lewati, karena Allah Berfirman bahwa “Kita (Manusia) tidak akan diuji diluar batas mampu kita”. Allah Tahu kita mampu, Allah Ingin kita menjadi pribadi yang tangguh, jiwa yang lebih hebat dari hari kemarin. Allah Sayang kepada kita, dan ujian adalah bentuk Kasih Sayang-Nya.
Pernah terbayang hal apa yang paling kamu takuti dalam hidup ini?

Saya pribadi paling takut jika Allah tidak lagi Perduli dengan kita, dengan hidup kita. Apa jadinya jika Allah sudah Masa Bodo dengan makhluk dhoif ini? Bisa dibayangkan, dicuekin dengan manusia atau orang yang biasa berteman saja tidak enak, apalagi Dicuekin sama Allah, sama Sang Empunya nafas. Naudzubillah.

Ujian selain tanda Kasih Sayang Allah, juga tanda Keperdulian Allah. Believe it!

Orang Islam percaya Allah itu Maha Kuasa, jadi apalagi yang kita khawatirkan? Allah itu Maha Penyayang, jadi apalagi yang membuat putus asa menghadapi jalan panjang dunia ini? Allah itu Maha Kaya, jadi apalagi yang kita takutkan saat menggapai Impian masih terhalang oleh biaya? Dengan syarat, semua yang kita lakukan LILLAH (Karena Allah), insyaAllah apapun itu akan dibantu Allah.

Ada teman saya yang berkata begini “Yang Atheis aja, yang gak punya Tuhan bisa kok kaya, bisa kok pinter, masa kita yang Bertauhid, Bertuhan Allah, enggak bisa?”

Setuju pake banget deh! Tapi kalo boleh nambahin, semua manusia yang berakal dan mempergunakan akalnya sebenarnya bisa menaklukan rintangan dan menggapai Impiannya, asal mereka yakin dan sungguh-sungguh serta istiqamah. Bbeeuuhhh.. insyaAllah lancar jaya deh.. *jiyaaahh nama bis kali lancar jaya.. :D

So, apapun yang kita alami, libatkan Allah, yakini Allah terus bersama kita.



Senin, 25 Agustus 2014

Jalan Masih Panjang

Jalan Masih Panjang.
Kalimat ini seakan jadi pendorong, support, untuk semua impianku yang mungkin menurut sebagian orang tidak mungkin.
Allah Maha Besar. yakin ini?? Muslim, HARUS pake BANGET yakinnya.
Impian merupakan Keinginan, Harapan, dimana akan menjadi sebuah alasan untuk terus berkembang. apa guna hidup jika tidak berkembang dan bermanfaat bagi oranglain?
"Barang siapa yg lebih baik dari hari kemarin, dia beruntung. Yang sama saja dengan hari kemarin, dia merugi. yang lebih buruk dari hari kemarin, dia celaka' (Al-Hadist)
astaghfirullah..
Dunia memang persinggahan, namun ingat, setiap perjalanan mempunyai tujuan.
Keistimewaan yang Diberikan Allah kepada Manusia, yang tidak dimiliki makhluk lain seharusnya cukup membuat kita bersyukur betapa Maha Rahiim nya Allah, Maha Ghani nya Allah, Maha Aziz nya Allah, Maha Segala-Galanya.
Hei.. dirimu sempurna dan istimewa!!
Masa Muda.. Masanya Para Remaaaajaaaa.. aaa..aaa.. (lagu Bang Haji) :D
Waktu itu berjalan Bro.. Sis.. gak akan balik lagi walau 1 detik yang lalu. anak muda harus paham banget dengan waktu. "Al-Waktu kaasyaifi", Waktu adalah Pedang. Maksutnya, ia lebih tajam dari siiiiilleeetttt, uppss maksutnya lebih tajam dari pedang. hehee (inget acara gosip tv tetangga euy.. hehee)
usia muda bukan berarti bersantai ria. justru masa ini harus menjadi masa-masa produktif kita. selagi mampu, selagi jiwa masih labil. hehee
saya pribafi selalu senang memasuki komunitas baru, selain menambah ilmu, memperluas rezeki, juga menambah networking. hmm.. Maha Rahiimnya Allah. sekali mendayung, dua-tiga manfaat Diberikan-Nya. Terus tambah relasi, persaudaraan, pertemanan, dan bangunlah trust (kepercayaan) yang baik dari setiap yang kita temui. yakin deh, trust seseorang kepada kita akan menjadi salah 1 bekal perkembangan diri selanjutnya.
Jalan Masih Panjang. Menandakan bahwa kita masih harus terus mengeksplor semua kelebihan dalam diri. mencurahkan kemampuan apapun yang ada dan memberi 'tanda' bahwa kita pernah ada di dunia ini.

Anak SMP

Alhamdulillah.. Segala Puji bagi Allah.
Yes. I'm here now.

Aura positif terus ada disini, di Kampus Umar Usman.
Pertama kali menginjakan kaki di Kampus Umat (karena dibangun dari dana umat yg dikumpulkan oleh Dompet Dhuafa) ini, excited pake banget. Bener deh..
Why?
Karena disini kami semua mempunyai tujuan yang sama. Mencetak lebih banyak entrepreneur/pengusaha yang berjiwa seperti Khalifah Umar dan Khalifah Usman. Subhanallah..

Walau secara perbandingan lebih banyak Mahasiswa daripada Mahasiswi nya, menambah ke-optimisan saya untuk berjuang lebih dari sebelumnya. Keoptimisan ini ditambah dengan ridho kedua orangtua juga ridho keluarga dan sahabat terbaik.
Keinginan menjadi entrepreneur atau yang disebut Pak Dosen Ippho Santosa sebagai Moslem Millionaire, didorong oleh keinginan saya untuk lebih bermanfaat, untuk lebih mempunyai 'tanda' bahwa saya pernah ada didunia ini dengan menyebar kebermanfaatan seluas-luasnya. InsyaAllah.

Perjalanan menuju Impian itu baru dimulai, mulai hari ini.
Sampai tadi ketika perjalanan pulang. Dari Pejaten menuju Bekasi, sebelum naik Angkot karena pas adzan Ashar, saya bergegas melaksanakan Panggilan-Nya.
Karena tidak membawa mukena, saya pun menunggu seorang anak SMP yang sedang shalat untuk meminjam mukenanya. Selesai dia shalat, saya meminta ijin meminjam mukenanya dan bersegera shalat ashar.
Selesai shalat, ternyata anak itu menunggu dengan khidmat hingga saya selesai (yaiyalaaaahh.. Itu mukena nya diyeeee.. :D jangan dibawa kabur keleeessss.. :D)
"Makasih yah Dek mukenanya" ucapku
"Sama-sama Kak.. :) Kakak kerja yah?" tanya nya
"Iyah.. Tapi tadi baru pulang kuliah Dek.." jawabku sambil tersenyum lebar
"Kerja dimana Kak?"
"Setiabudi, Jakarta Selatan"
"Kalau kuliahnya?" tanya nya lagi penasaran
"Pejaten sayang.. Tau nggak?" godaku
"Hehee.. Enggak Kak.." jawabnya sambil memasukan mukena kedalam tas sekolah
"Enggak jauh kok dari Bekasi" timpal ku
"Wah kalo gitu semoga sukses yah Kak.. Aku juga pulang duluan yah Kak.. Udah sore :)"

Jleb!
Subhanallah.. Sambil memperhatikan kepergiannya dari Masjid, tidak henti-hentinya saya berdecak kagum. Bagaimana tidak, anak sekecil dia sudah pandai sekali mendoakan oranglain, beda dengan diriku yang hanya perhatian dan meminta pengabulan dari semua ingin diri sendiri. Dan doa nya itu pas dengan moment bahagia nya seorang Erni Noviani yang akhirnya menjadi Mahasiswi di Umar Usman.

Adek cantik.. Doamu begitu berarti sebagai supporter Kakak yang dhoif ini mengarungi lautan Impian. Semoga di lain kesempatan kita bertemu lagi dalam keadaan Allah Ridho telah Mempercayakan Kakak menjadi Moslem Millionaire dan kamu sebagai cikal bakal Moslem Millionaore. Aamiin aamiin aamiin.

Rabu, 20 Agustus 2014

SPEECHLESS

Siapa disini yang pernah Speechless alias gak bisa berkata-kata alias grogi alias gak tau mau gimana lagi?
Saya, pernah. Sampe sekarang juga masih.
Tau sebabnya? Dihadapkan pada lingkungan yang mayoritas berisi orang-orang yang mempunyai banyak kelebihan. Entah itu Fisik, Ilmu maupun Jaringan.
“Duh.. mereka keren-keren banget yah? Pinter-pinter banget yah? Tajir lagi.. huh, malu dan speechless deh gue” pasti kalimat kayak gini pernah kita ucap ataupun denger. Hayooo ngaku.. hehee iyain aja udah, lagian santai aja, kita kan lagi sharing bukan lagi UN.. :D
Speechless. 1 kata yang bikin orang seakan lupa dengan Firman Allah yang kurang lebih isinya bahwa kita terlahir sebagai Khalifah, bukan sebagai sampah (ini ikutin kalimatnya Mas Coach Brili Agung. Hehee.. gakpapa lah nyontek dikit..)
Tapi yaa wajar siy yah yang namanya speechless. Secara kita itu kan manusia biasa bukan Power Ranger yang bisa ngalahin Belalang Raksasa. Hahahaa.. film favorit waktu kecil ini mah. Heu euh.. film favorit, bener deh, gak bohong. (halaah gak penting!)
Back to theme.
Kesadaran bahwa Allah menciptakan manusia sebagai Khalifah sebaiknya diterapkan sejak dini. Kenapa? Sebab dengan pemahaman yang baik akan menimbulkan impact yang baik pula. (duh.. kamu ngomong apa sih Er?)
Jadi gini loh maksut Erni Noviani Efendi ini. Kita perlu sadar dengan tugas yang juga merupakan sebuah nikmat dari Allah Ta’ala. Allah Yang Maha Rahiim yang telah menitipkan keistimewaan kepada setiap hamba-Nya. Keistimewaan yang seharusnya bisa dimaksimalkan dalam rangka syukur kepada-Nya. Keistimewaan yang seharusnya membuat kita tidak perlu merasa rendah diri (bedakan loh yaa dengan rendah hati).
Mereka punya Kelebihan? Kamu-pun PASTI punya. Mereka punya kekurangan, kamu-pun juga. Seimbangkan?
Bedanya, mereka yang kamu lihat itu memaksimalkan potensi / nikmat yang Allah Berikan.”Aku juga memaksimalkannya kok Er?  Aku suka berbagi di Social Media tentang apa yang aku tahu. Aku juga senang bila oranglain membutuhkan bantuanku saat mereka tidak mempunyai keahlian seperti yang aku punya”
Betul udah memaksimalkan?
Eitss.. jangan salah. Saat kamu melihat orang yang lebih diatas kamu, kamu malu, grogi dan gak punya nyali. Nah, itu namanya belum memaksimalkan nikmat dari-Nya. Kenapa kita gak pelajari dan praktekin kelebihan mereka? Belajar langsung dari mereka? Guru itu bukan hanya di sekolah / kampus, Bro.. setiap orang yang kita temui adalah Guru. Makanya saya menjadikan Dunia ini sebagai Sekolah Kehidupan, dan orang-orang disekitar sebagai Guru.

So, Brotha and Sista.. Yuk PeDe. Lihat lebih dalam kelebihan yang kamu miliki, bukan focus pada kekurangan yang ada. insyaAllah, Allah Memberi jalan menuju #SuksesMudaKaryaRaya. Aamiin.


Minggu, 17 Agustus 2014

Temenan Yuk!

Kadang suka heran juga sih yaa kalo denger orang yang hobinya ngomongin oranglain. kayak gak ada kerjaan lain aja gitu. hehee. Kayak saya sekarang yang lagi ngomongin dia.. :D
saya pribadi, punya temen yang tiada hari tanpa ngomongin orang. adaaaa aja bahan omongannya. Padahal yah kalo mau tahu, saat kita ikut nimbrung sama orang-orang yang lagi ngomongin orang itu, suatu hari kita gak ikut kumpul, jelas pasti kitalah yang jadi bahan omongan mereka. gak percaya? coba aja.. :D

Pasti ada yang mengalami kayak gini : "tapi kalo saya gak nimbrung sama mereka (red:orang yang suka ngomongin oranglain), nanti dikira gak gaul, nanti dikira gak asik dan gak punya temen.."
duh.. hellloooo.. emang manusia didunia ini cuma mereka aja?
pernah baca hadist Nabi Muhammad SAW yang kurang lebih gini gak isinya : "Jika kita berteman dengan penjual minyak wangi, kita akan ikut tercium wanginya. tapi kalo berteman dengan penjual abu gosok, kita akan tercium bau abu gosok"

Berteman itu harus pilih-pilih. loh, bukannya berteman harus dengan siapa aja Er?
Maksutnya pilih disini adalah kita yang menentukan lingkungan pertemanan. Mau baik, yaa berteman dengan orang-orang atau komunitas yang suka melakukan kebaikan dan tujuan yang jelas. Contoh : Kelab Penulis Muda (heheee.. ini promo banget deh :D), Pejuang Subuh (biasanya kajian di Ahad pertama setiap bulannya di Masjid Baitul 'Ilmi/samping Balai Kartini) atau bisa juga ikut-ikut seminar-seminar Bisnis/Komunitas-komunitas Bisnis kayak JCI (Junior Cumber International), KPMI (Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia) ini ada Grup nya juga di FB, atau Smartpreneur, dan lain-lain. 
Tapi lingkungan kerja dan kampusku yaa mereka-mereka yang kadang suka foya-foya dan bicara seenaknya Er..
nah untuk kasus seperti ini, saya kira tetap positive thinking pada Allah. kenapa? mungkin Allah mengirimkan teman-teman yang seperti itu kepada kita bisa jadi karena kita sendiri yang (maaf) seperti mereka, atau kita dikirim ke lingkungan seperti itu sebagai ladang pahala dan dakwah. iyaa dakwah, mengajak kepada kebaikan. dakwah itu kan kewajiban setiap insan, gak cuma wajib dilaksanain sama Pak Kyai dan Pak Ustadz aja loh..
"Tidaklah aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.." (maaf saya lupa Surat dann ayat berapa) dakwah = beribadah juga kan? yup!

Menurut teman saya yang juga seorang Penulis, Pembicara dan Pebisnis Muda asal Makassar (Sarwandi Eka Srbini), karakter seseorang dapat dipengaruhi dengan 4 hal :
1. Dengan SIAPA dia berteman?
2. MUSIK apa yang biasa dia dengarkan?
3. TONTONAN apa yang biasa dia lihat?, dan 
4. BUKU apa yang biasa dia baca?

Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sehat, Muda Karya Raya dan Sukses Berkah Dunia Akhirat. aamiin.

Rabu, 13 Agustus 2014

Pelajaran Dari De'El

Selalu ada pelajaran yang bisa diambil dari setiap kejadian.
Minggu (10/08/14) kemarin, saya bersama keluarga berangkat dari Bekasi menuju Pesantren Ummul Quro' Al-Islamy di Bogor untuk mengantar Ella atau yang biasa kami panggil De'El. Adekku ini melanjutkan sekolah disana sambil pesantren.

Setelah beres urusan administrasi & daftar ulang serta merapikan barang-barang keperluan De'El selama pesantren, kami sekeluarga-pun pamit pulang.
Adekku ini, paling gak betah diam dirumah. Kegiatan sekolah waktu SD diikuti semua. Mulai dari Pramuka, Pencak Silat, Drama, Menari dll. Enggak ada lelahnya deh. Waktu libur-pun dipakainya untuk menginap dirumah saudara / pergi bersama teman-temannya.

Bagaimanapun gak betahnya seorang anak dirumah&suka bertengkar dengan Kakak Adiknya, tapi untuk urusan yang 1 ini (pesantren), eeehh sedih juga ternyata. Melihat De'El menangis, baik Ibu,Bapak,Saya,Kakak saya,Adik saya, ikut nangis juga. hmm.. Keluarga Feeling. hehee.. :)

Didalam mobil perjalanan pulang, kembali Saya flashback mengingat saat dulu saya juga untuk pertama kalinya pesantren di Tasikmalaya untuk melanjutkan pendidikan setelah tamat SD. Sedih.. pasti. Merasa sendiri,pokoknya semua perasaan campur jadi satu. Mungkin begitu pula yang sekarang sedang dirasakan De'El.
Sebelum kami berpisah, ada beberapa keinginannya yang belum Saya penuhi, yaitu makan Mie Ayam Pa'De (Mie Ayam langganan deket rumah. hehee).

Rindu, pastinya. Pasalnya, kami sering bercanda bahkan ejek-ejekan kalau sedang kumpul. Hehee..

De'El, kamu memberi pelajaran untuk tetap memberikan yang terbaik yang kita miliki kepada orang-orang disekitar kita, terutama Orangtua & Keluarga. Karena tidak ada yang tau kapan waktunya kita akan terpisah, menuju "Kampung Abadi"

Sabar dan terus keluarkan apa yang terbaik yang ada dalam dirimu yaa De.. Karena seorang Pemenang bukanlah ia yang berhasil mengalahkan lawannya, seorang Pemenang adalah ia yang mampu mengeluarkan yang terbaik yang ada dalam dirinya.
Jadi anak yang sholehah yah De'El. jadikan kita (anak-anak Emak dan Bapak) sebagai tabungan Orangtua kita nanti agar selamat Dunia-Akhirat. aamiin.
Peluk Cium Adek Manisku.. :*

Selasa, 10 Juni 2014

Beginilah Jilbab Kita Ukhti

Lagi-lagi, mata kita semakin akrab dengan propaganda-propaganda amatir di media. Propaganda yang  jikalau aku boleh berucap, propaganda yang salah! Pikiranku cukup terganggu dengan tagline berupa: “yang penting memakai jilbab”.  Begitukah?
Ya, sekarang zaman memang sudah modern. Jilbab dengan berbagai gaya dan warna tidak sulit kita cari di mana pun. Mau model panjang, pashmina, jilbab paris, bahkan ada yang bermodel dan diberi nama jilbab ninja atau jilbab maroko. Subhanallah banyak. Pun juga wanita dan anak-anak remaja yang berjilbab, sudah kian banyak di mall, masjid, kampus, sekolahan, kantor dan di tempat-teman eksklusif juga ada. Sekarang tidak seperti dulu, jilbab kian dimodifikasi oleh pembuat fashion, dipertontonkan modelnya. Sehingga banyak wanita yang tertarik mengenakannya.
Dulu yang berjilbab itu jarang, sedikit, minoritas, bahkan dilarang. Tidak seperti sekarang. Wanita berjilbab semakin mudah kita temukan bukan? Dan dengan berjilbab pula, kecantikannya tidak luntur sama sekali. Malah sekarang makin diperhias dengan jilbab yang dililit ini itu, diberi bros yang besar-besar, diperpendek, diperketat, diganti menjadi bahan yang transparan/tipis guna agar menarik perhatian.
Wanita yang berjilbab sekarang banyak yang menggunakan dalaman ninja, cukup dihias sedikit dengan jilbab paris (yang hanya sebagai penghias tentunya). Tidak rapi padahal. Tapi memang sangat terlihat modis, fashionable, lebih feminim atau apa pun lah namanya. Bahkan aku pernah melihat model tutorial jilbab, di mana jilbab paris itu seakan-akan dibuat seperti rambut, dililit-lilit kemudian diberi pita, atau semacam dikepang. Cantik memang.
Kemudian wanita-wanita yang berjilbab tersebut tidak segan mengenakan kaos ketat atau celana/rok kaos yang juga menjiplak. Ditambah gelang besar. Disempurnakan dengan gelang kaki atau high heels tinggi yang warnanya kontras dengan busananya. Sekali lagi, cantik memang.
Namun, apakah begitu Islam mengajarkan cara berpakaian pada kita? Begitukah yang tertulis di Al-Qur’an kitab kita, Ukhti? Hingga kita lupa, bahwa seharusnya kerudung kita itu menutup hingga ke dada. Bahwa seharusnya, telapak kaki kita juga aurat dan harus juga dibungkus dengan kaos kaki. Bahwa Al-Qur’an mengajarkan untuk menutup aurat kita, bukan cuma membalut aurat. Sadarkah kita bahwa kita telah terhipnotis fashion buatan manusia perusak? Bahwa seharusnya kita tidak mempertontonkan kecantikan dan perhiasan kita untuk yang bukan muhrim.
Sebaiknya kita merenungi mulai dari hal sepele ini, yaitu pakaian kita. Jika hal-hal sepele seperti ini saja pikiran kita tercuci, apalagi hal-hal yang lain. Dengan tagline, “yang penting menutup aurat kan, daripada engga berjilbab sama sekali”. Menutup yang mana jikalau lekukan leher mu masih kelihatan Ukhti? Jikalau kamu tambahkan sesuatu ke dalam jilbab mu sehingga bentuknya seperti punuk unta. Aurat mana yang dirimu tutup ukhti? Jikalau keindahan kakimu masih tersingkap oleh mata-mata nakal. Jikalau dada mu masih menantang. Jikalau bajumu semakin dipendekkan. Aurat mana yang dirimu tutup ukhti?
Semoga kita tetap istiqamah di jalan-Nya. Berpegang teguh dengan Al-Qur’an. Taat akan perintah-perintah-Nya. Hingga hati ini tak ragu lagi berkata, Begini lah Jilbab kita Ukhti! Tertutup, longgar dan panjang. Tidak transparan. Tidak menarik perhatian. Tidak mencetak perhiasan kita, dan akan selalu kita lestarikan demi adik dan anak-anak kita kelak. Aamiin.

>> @dakwatuna

Rabu, 04 Juni 2014

Dengan Siapa Kita Menikah?

Tidak ada lagi kebahagiaan dunia jika kita sudah temukan imam yang dapat mengajak tinggal disurga, bahkan menjadikan dunia seperti surga sebelum kita menginjakkan kaki di surga sesungguhnya.

Nanti, jika telah dipertemukan Allah dengan jodoh, urusan tidak lantas menjadi selesai. Kita harus berjuang untuk menjadi pasangan dunia-akhirat. Karena semua harus dijalani dengan kesamaan frekuensi dalam keimanan, kesabaran, ketaatan pada Allah selama di dunia. Jika satu saja berbelok dari ketaatan dan tujuan surga, maka bisa jadi dua orang pasangan dunia tak menjadi pasangan akhirat.
Duh, berat juga yaa.. takut karena dunia begitu melenakan sehingga membuat kita lupa akan cita-cita surga.

Jadi teman, mari jemput dan pantaskan diri untuk lelaki yang memiliki impian dan keinginan yang begitu besar akan surga, karena jika bertemu lelaki seperti ini, insyaAllah semua langkah hidup, pilihan, keputusan untuk diri dan keluarganya akan disandarkan pada Allah pemilik surga. Jangan hanya mencari lelaki hanya karena mapan, prestise, dan kemuliaan yang dicanangkan orang, namun hatinya tidak dekat dengan Allah, tidak dekat dengan mesjid, tidak dekat dengan orang dhuafa. Karena lelaki seperti ini hanya akan membuat tersenyum saat dunia namun menangis di akhirat kelak. astaghfirullah.
Yakinlah bahwa Allah takkan pernah salah, Allah akan hadirkan pasangan terbaik kala ruhiyah kita ada dalam keadaan mencintai Allah dengan amat sangat.
berbicara pernikahan bukan sesuatu yang melow. Karena menikah adalah salah satu pencapaian sempurnanya akidah, setengah dan kita sempurna dengan menikah. Maka jika kita tidak sungguh-sungguh merancang ini untuk masa depan surga kita, apalah jadinya nasib kita di akhirat nanti ?

Tidak perlu takut, jangan menyerah, Allah bersama hambaNya yang gigih berjuang mengharap ridhaNya. aamiin.

Kamis, 27 Maret 2014

Catatan Introspeksi


Assalamu'alaikum..
Sebelumnya mohon maaf, buat yang kurang suka sama saya, lebih baik gak usah dilanjutin bacanyayah.. okeh!

oh, masih dibaca? masih fine-fine aja berarti yah.. siip saya lanjutin..
Jadi gini, (tulisan di FB/Twitter) saya dulu mungkin beda dengan yang sekarang, mungkin.. (saya suka baca ulang postingan dari jaman baheula/jaman dulu. hehee)
Setelah beberapa kali mengikuti seminar & membaca buku, juga karena "kepo" dengan orang2 sukses, tulisan/kata2 (ringkasnya bacaan), menurut saya berpengaruh besar terhadap sikap kita, terhadap cara pandang kita. tentunya dengan tidak mengurangi pentingnya pengaruh siapa teman kita, buku yang kita baca dan juga tontonan yg sering kita lihat.
dari sini saya mulai merubah postingan saya di Social Media. NIATnya apa? tentu karena ingin merubah kebiasaan atau sifat & sikap labil saya. dan tentunya yang paling UTAMA ialah LILLAAH. karena Allah.

Seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit ada beberapa teman yg suka berkonsultasi (emangnye gue dukun? ). kadang masalah pribadi ada juga masalah pekerjaan. saya jawab setahu saya.
ketika saya tanya "kenapa berkonsultasi sama saya?" mereka menjawab, "tulisanmu membuat saya belajar." begitu kata mereka.. (Alhamdulillah.. * yg ini semoga gak dianggap Riya/membanggakan diri sendiri. semoga..)
maka dari itu, saya meneruskan membuat postingan positif, postingan renungan, postingan support.SELAIN LILLAAH (karena ALLAH), lalu UNTUK APA SAYA MELANJUTKAN TERUS TULISAN-TULISAN SEPERTI SEKARANG INI?

JAWABNYA : AGAR MENJADI PENGINGAT DIRI.
maksutnya?
Yaa agar saya merasa malu jika tidak melakukan apa yang pernah saya tulis. saya membuat Punishment (Hukuman) and Reward (Penghargaan) untuk diri saya (seperti yang pernah diajarkan Pak Tung Desem Waringin dalam seminarnya 2012 lalu)

lalu, ada beberapa teman yang (sepertinya) tidak menyukai saya di Social Media. katanya : Erni Noviani Efendi itu berasa paling wah & paling bener aja nulis2 status/ngetwit. JLEB!
Jujur saya gak merasa 3D (Dongkol,Dendam,Dengki), alhamdulillah masih ada yg perhatian kan berarti? bukankah dia lebih perhatian dengan sering baca dan komentar tentang status2 saya? bahkan lebih perhatian mungkin dibanding diri saya sendiri yang gak pernah mau INSTROPEKSI.

Syukur Alhamdulillah..
memang status saya tidak seindah sikap & sifat saya sehari2. tapi sekali lagi, saya membuat status seperti sekarang2 ini sebagai PENGINGAT DIRI. syukur jika ada yang mengambil pelajaran & berubah menjadi lebih baik setelah membaca & mengamalkannya.
jadi untuk yang kurang suka dengan saya, silakan lakukan apa yang kalian suka. maafkan saya jika 'tidak sesuai dengan ingin kalian'

Harapan saya semoga tulisan-tulisan ini (baik yang saya copas atau hasil sendiri) bisa menjadi amal jariyah setelah saya menuju 'Kampung Abadi' nanti. aamiin.
Wassalamu'alaikum

Kamis, 27 Februari 2014

SAAT RINDU

Tulisan ini saya dapat dari blognya Gurunda Tercinta, Kek Jamil Azzaini yg begitu banyak memberikan saya inspirasi, pelajaran, nasihat, tantangan dan yang paling berharga adalah sangat amat memberikan motivasi kepada saya untuk mulai mengumpulkan tulisan-tulisan yang awalnya hanya saya catat di kertas-kertas bekas yang masih ada space untuk corat-coret. hehee.. :)

SAAT RINDU..

Saat Rindu, ada 3 hal yang perlu dihadirkan menyertai rasa rindu itu :
> Ingatlah kebaikan-kebaikan orang yang kita rindukan
> Selipkan permohonan maaf didalam hati karena kita belum memberikan yang terbaik,
> Selipkan doa untuk orang yang kita rindukan

hmm.. bener-bener yah, Allah memberikan tiap rasa pasti ada tujuan tertentu. Rasa rindu itu memang menyiksa, tapi jangan pernah berharap rasa itu hilang. Sebab rasa rindu dapat melembutkan hati, meningkatkan rasa cinta dan media untuk instropeksi diri.
Semoga siapa saja yang membaca tulisan ini, juga orang-orang yang kita rindukan dan merindukan kita diberikan hati yang lembut. aamiin.