Jumat, 29 Agustus 2014

Give to Get!

“Seperti Hukum Gravitasi, ketika kita melempar batu keatas, batu itu akan jatuh kembali ke tanah. Begitulah hukum kuantum juga bekerja. Ketika kita memberi, kita akan menerima. Otomatis”
Begitulah awal tulisan bab ke-4 dari buku gurunda Ahmad Rifa’I Rif’an. Nyambung deh jadi inpirasi tulisan ini. Hehee

Give To Get!

Sebenarnya kalau kita mau, apapun yang kita dapat boleh-boleh aja kita dan keluarga sendiri yang menerimanya. Menikmati semua kesenangan dan keberlimpahan yang Allah Beri untuk kesenangan pribadi. Tapi hey.. “Kalau hanya sekedar makan, kera di hutan juga makan. Kalau hanya sekedar kerja, kera di hutan juga kerja” itu salah 1 perkataan Buya Hamka yang mayoritas terjadi di masyarakat kita saat ini. Hmm.. makjleb banget yah bacanya?? Dan tanpa sadar (semoga tidak) kita pernah melakukannya.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah Melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia Kehendaki. Dan Allah Mahaluas (Karunia-Nya) lagi MAHA Mengetahui” (QS. A-Baqarah : 261)

Nah.. baik banget kan Allah? Berlipat-lipat loh digantinya.. Alhamdulillah..

Jadi kalau suatu saat kita sakit sampai masuk RS, kecurian, kemalingan, dijambret (heuuuhh ngeriii..) jangan buru-buru menyalahkan Allah dan mengutuk si Maling. *Malin Kundang kaliii.. hahaa. Ingat-ingat lagi, mungkin itu Teguran dari Allah. Lah iyah, diperintah (padahal ini untuk kebaikan kita juga) untuk berbagi, untuk mengeluarkan hak yatim dan fakir miskin kok yah enggak digubris bahkan dianggap enteng! Jangan salahkan Allah hingga akhirnya Allah Mengambil secara Paksa. Naudzubillah.

Padahal yah, Allah bener-bener Maha Baik beeeeuuud! Yakin deh. Kita enggak minta aja Dikasih. Contohnya, Telinga, Mata, Mulut, Hidung, Tangan, Kaki, Tubuh, Akal, de el el. Itu semua Modal utama loh buat kita, walaupun kadang sebagian orang mengeluhkan gak mempunyai modal apa-apa (khusus untuk sang looser) Soooo.. ayoo gunain semua modal yang udah ada ini buat diri terus berkembang, terus menambah manfaat khususnya untuk diri sendiri, keluarga, agama dan masyarakat luas!

Give, Give, Give, Give.. and actually you can Get Get Get Get Get Get Get Get Get Get…. 1000x.

“Ih lebay deh Erni, masa Get nya sampe 1000x gitu?”

Hehee.. kudu lebay sama apa yang kita dapet, sekecil apapun itu. Karena berarti dengan mensyukuri apapun yang kita dapet berarti kita akan dapet dan diamanahin yang lebih besar, besar, besar lagi.. insyaAllah. Baik itu dari segi uang, maupun ilmu.
Ilmu untuk tidak terlalu cinta kepada dunia. Karena dengan berbagi, dengan Give, membuat kita belajar untuk tidak terlalu terlena kepada indahnya dunia, kepada hawa nafsu untuk meletakan dunia di hati bukan di tangan, yang semoga dengannya Allah Menjauhkan kita semua dari sifat tamak. Aamiin.


Selasa, 26 Agustus 2014

Karena Tuhan Tahu Kita Mampu

“Saat kau terpuruk dan terjatuh, pakai pundakku, dan kita lawan terpuruk itu. Karena Tuhan Tahu kita mampu. Saat beban penuhi pundakmu, genggam bahuku dan kita bagi bebanmu itu. Karena Tuhan Tahu kita mampu.”
Intro lagu The Jenggot ft. Ali Sastra yang berjudul “Karena Tuhan Tahun Kita Mampu” ini benar-benar lagu yang bermutu. Recommended.

Bukankah setiap kita mempunyai masalah, mempunyai gelisah hati, mempunyai luapan rasa yang terkadang untuk berbicara saja susah? Setiap manusia pasti pernah merasakan hal ini. Dan Allah, adalah satu-satunya Tempat berbagi yang paling tepat. Sayangnya tidak semua orang ‘menyadari’ Keberadaan Allah. Percayalah bahwa kita tidak sendiri. Ada keluarga dan sahabat yang siap membantu.

Sebenarnya kita semua mampu menjalani apapun hal yang kita anggap sebagai ujian ataupun musibah. Padahal jelas-jelas ujian adalah untuk mengukur kadar keimanan dan menaikan level. Percaya, tidak ada ujian yang tidak mampu kita lewati, karena Allah Berfirman bahwa “Kita (Manusia) tidak akan diuji diluar batas mampu kita”. Allah Tahu kita mampu, Allah Ingin kita menjadi pribadi yang tangguh, jiwa yang lebih hebat dari hari kemarin. Allah Sayang kepada kita, dan ujian adalah bentuk Kasih Sayang-Nya.
Pernah terbayang hal apa yang paling kamu takuti dalam hidup ini?

Saya pribadi paling takut jika Allah tidak lagi Perduli dengan kita, dengan hidup kita. Apa jadinya jika Allah sudah Masa Bodo dengan makhluk dhoif ini? Bisa dibayangkan, dicuekin dengan manusia atau orang yang biasa berteman saja tidak enak, apalagi Dicuekin sama Allah, sama Sang Empunya nafas. Naudzubillah.

Ujian selain tanda Kasih Sayang Allah, juga tanda Keperdulian Allah. Believe it!

Orang Islam percaya Allah itu Maha Kuasa, jadi apalagi yang kita khawatirkan? Allah itu Maha Penyayang, jadi apalagi yang membuat putus asa menghadapi jalan panjang dunia ini? Allah itu Maha Kaya, jadi apalagi yang kita takutkan saat menggapai Impian masih terhalang oleh biaya? Dengan syarat, semua yang kita lakukan LILLAH (Karena Allah), insyaAllah apapun itu akan dibantu Allah.

Ada teman saya yang berkata begini “Yang Atheis aja, yang gak punya Tuhan bisa kok kaya, bisa kok pinter, masa kita yang Bertauhid, Bertuhan Allah, enggak bisa?”

Setuju pake banget deh! Tapi kalo boleh nambahin, semua manusia yang berakal dan mempergunakan akalnya sebenarnya bisa menaklukan rintangan dan menggapai Impiannya, asal mereka yakin dan sungguh-sungguh serta istiqamah. Bbeeuuhhh.. insyaAllah lancar jaya deh.. *jiyaaahh nama bis kali lancar jaya.. :D

So, apapun yang kita alami, libatkan Allah, yakini Allah terus bersama kita.



Senin, 25 Agustus 2014

Jalan Masih Panjang

Jalan Masih Panjang.
Kalimat ini seakan jadi pendorong, support, untuk semua impianku yang mungkin menurut sebagian orang tidak mungkin.
Allah Maha Besar. yakin ini?? Muslim, HARUS pake BANGET yakinnya.
Impian merupakan Keinginan, Harapan, dimana akan menjadi sebuah alasan untuk terus berkembang. apa guna hidup jika tidak berkembang dan bermanfaat bagi oranglain?
"Barang siapa yg lebih baik dari hari kemarin, dia beruntung. Yang sama saja dengan hari kemarin, dia merugi. yang lebih buruk dari hari kemarin, dia celaka' (Al-Hadist)
astaghfirullah..
Dunia memang persinggahan, namun ingat, setiap perjalanan mempunyai tujuan.
Keistimewaan yang Diberikan Allah kepada Manusia, yang tidak dimiliki makhluk lain seharusnya cukup membuat kita bersyukur betapa Maha Rahiim nya Allah, Maha Ghani nya Allah, Maha Aziz nya Allah, Maha Segala-Galanya.
Hei.. dirimu sempurna dan istimewa!!
Masa Muda.. Masanya Para Remaaaajaaaa.. aaa..aaa.. (lagu Bang Haji) :D
Waktu itu berjalan Bro.. Sis.. gak akan balik lagi walau 1 detik yang lalu. anak muda harus paham banget dengan waktu. "Al-Waktu kaasyaifi", Waktu adalah Pedang. Maksutnya, ia lebih tajam dari siiiiilleeetttt, uppss maksutnya lebih tajam dari pedang. hehee (inget acara gosip tv tetangga euy.. hehee)
usia muda bukan berarti bersantai ria. justru masa ini harus menjadi masa-masa produktif kita. selagi mampu, selagi jiwa masih labil. hehee
saya pribafi selalu senang memasuki komunitas baru, selain menambah ilmu, memperluas rezeki, juga menambah networking. hmm.. Maha Rahiimnya Allah. sekali mendayung, dua-tiga manfaat Diberikan-Nya. Terus tambah relasi, persaudaraan, pertemanan, dan bangunlah trust (kepercayaan) yang baik dari setiap yang kita temui. yakin deh, trust seseorang kepada kita akan menjadi salah 1 bekal perkembangan diri selanjutnya.
Jalan Masih Panjang. Menandakan bahwa kita masih harus terus mengeksplor semua kelebihan dalam diri. mencurahkan kemampuan apapun yang ada dan memberi 'tanda' bahwa kita pernah ada di dunia ini.

Anak SMP

Alhamdulillah.. Segala Puji bagi Allah.
Yes. I'm here now.

Aura positif terus ada disini, di Kampus Umar Usman.
Pertama kali menginjakan kaki di Kampus Umat (karena dibangun dari dana umat yg dikumpulkan oleh Dompet Dhuafa) ini, excited pake banget. Bener deh..
Why?
Karena disini kami semua mempunyai tujuan yang sama. Mencetak lebih banyak entrepreneur/pengusaha yang berjiwa seperti Khalifah Umar dan Khalifah Usman. Subhanallah..

Walau secara perbandingan lebih banyak Mahasiswa daripada Mahasiswi nya, menambah ke-optimisan saya untuk berjuang lebih dari sebelumnya. Keoptimisan ini ditambah dengan ridho kedua orangtua juga ridho keluarga dan sahabat terbaik.
Keinginan menjadi entrepreneur atau yang disebut Pak Dosen Ippho Santosa sebagai Moslem Millionaire, didorong oleh keinginan saya untuk lebih bermanfaat, untuk lebih mempunyai 'tanda' bahwa saya pernah ada didunia ini dengan menyebar kebermanfaatan seluas-luasnya. InsyaAllah.

Perjalanan menuju Impian itu baru dimulai, mulai hari ini.
Sampai tadi ketika perjalanan pulang. Dari Pejaten menuju Bekasi, sebelum naik Angkot karena pas adzan Ashar, saya bergegas melaksanakan Panggilan-Nya.
Karena tidak membawa mukena, saya pun menunggu seorang anak SMP yang sedang shalat untuk meminjam mukenanya. Selesai dia shalat, saya meminta ijin meminjam mukenanya dan bersegera shalat ashar.
Selesai shalat, ternyata anak itu menunggu dengan khidmat hingga saya selesai (yaiyalaaaahh.. Itu mukena nya diyeeee.. :D jangan dibawa kabur keleeessss.. :D)
"Makasih yah Dek mukenanya" ucapku
"Sama-sama Kak.. :) Kakak kerja yah?" tanya nya
"Iyah.. Tapi tadi baru pulang kuliah Dek.." jawabku sambil tersenyum lebar
"Kerja dimana Kak?"
"Setiabudi, Jakarta Selatan"
"Kalau kuliahnya?" tanya nya lagi penasaran
"Pejaten sayang.. Tau nggak?" godaku
"Hehee.. Enggak Kak.." jawabnya sambil memasukan mukena kedalam tas sekolah
"Enggak jauh kok dari Bekasi" timpal ku
"Wah kalo gitu semoga sukses yah Kak.. Aku juga pulang duluan yah Kak.. Udah sore :)"

Jleb!
Subhanallah.. Sambil memperhatikan kepergiannya dari Masjid, tidak henti-hentinya saya berdecak kagum. Bagaimana tidak, anak sekecil dia sudah pandai sekali mendoakan oranglain, beda dengan diriku yang hanya perhatian dan meminta pengabulan dari semua ingin diri sendiri. Dan doa nya itu pas dengan moment bahagia nya seorang Erni Noviani yang akhirnya menjadi Mahasiswi di Umar Usman.

Adek cantik.. Doamu begitu berarti sebagai supporter Kakak yang dhoif ini mengarungi lautan Impian. Semoga di lain kesempatan kita bertemu lagi dalam keadaan Allah Ridho telah Mempercayakan Kakak menjadi Moslem Millionaire dan kamu sebagai cikal bakal Moslem Millionaore. Aamiin aamiin aamiin.

Rabu, 20 Agustus 2014

SPEECHLESS

Siapa disini yang pernah Speechless alias gak bisa berkata-kata alias grogi alias gak tau mau gimana lagi?
Saya, pernah. Sampe sekarang juga masih.
Tau sebabnya? Dihadapkan pada lingkungan yang mayoritas berisi orang-orang yang mempunyai banyak kelebihan. Entah itu Fisik, Ilmu maupun Jaringan.
“Duh.. mereka keren-keren banget yah? Pinter-pinter banget yah? Tajir lagi.. huh, malu dan speechless deh gue” pasti kalimat kayak gini pernah kita ucap ataupun denger. Hayooo ngaku.. hehee iyain aja udah, lagian santai aja, kita kan lagi sharing bukan lagi UN.. :D
Speechless. 1 kata yang bikin orang seakan lupa dengan Firman Allah yang kurang lebih isinya bahwa kita terlahir sebagai Khalifah, bukan sebagai sampah (ini ikutin kalimatnya Mas Coach Brili Agung. Hehee.. gakpapa lah nyontek dikit..)
Tapi yaa wajar siy yah yang namanya speechless. Secara kita itu kan manusia biasa bukan Power Ranger yang bisa ngalahin Belalang Raksasa. Hahahaa.. film favorit waktu kecil ini mah. Heu euh.. film favorit, bener deh, gak bohong. (halaah gak penting!)
Back to theme.
Kesadaran bahwa Allah menciptakan manusia sebagai Khalifah sebaiknya diterapkan sejak dini. Kenapa? Sebab dengan pemahaman yang baik akan menimbulkan impact yang baik pula. (duh.. kamu ngomong apa sih Er?)
Jadi gini loh maksut Erni Noviani Efendi ini. Kita perlu sadar dengan tugas yang juga merupakan sebuah nikmat dari Allah Ta’ala. Allah Yang Maha Rahiim yang telah menitipkan keistimewaan kepada setiap hamba-Nya. Keistimewaan yang seharusnya bisa dimaksimalkan dalam rangka syukur kepada-Nya. Keistimewaan yang seharusnya membuat kita tidak perlu merasa rendah diri (bedakan loh yaa dengan rendah hati).
Mereka punya Kelebihan? Kamu-pun PASTI punya. Mereka punya kekurangan, kamu-pun juga. Seimbangkan?
Bedanya, mereka yang kamu lihat itu memaksimalkan potensi / nikmat yang Allah Berikan.”Aku juga memaksimalkannya kok Er?  Aku suka berbagi di Social Media tentang apa yang aku tahu. Aku juga senang bila oranglain membutuhkan bantuanku saat mereka tidak mempunyai keahlian seperti yang aku punya”
Betul udah memaksimalkan?
Eitss.. jangan salah. Saat kamu melihat orang yang lebih diatas kamu, kamu malu, grogi dan gak punya nyali. Nah, itu namanya belum memaksimalkan nikmat dari-Nya. Kenapa kita gak pelajari dan praktekin kelebihan mereka? Belajar langsung dari mereka? Guru itu bukan hanya di sekolah / kampus, Bro.. setiap orang yang kita temui adalah Guru. Makanya saya menjadikan Dunia ini sebagai Sekolah Kehidupan, dan orang-orang disekitar sebagai Guru.

So, Brotha and Sista.. Yuk PeDe. Lihat lebih dalam kelebihan yang kamu miliki, bukan focus pada kekurangan yang ada. insyaAllah, Allah Memberi jalan menuju #SuksesMudaKaryaRaya. Aamiin.


Minggu, 17 Agustus 2014

Temenan Yuk!

Kadang suka heran juga sih yaa kalo denger orang yang hobinya ngomongin oranglain. kayak gak ada kerjaan lain aja gitu. hehee. Kayak saya sekarang yang lagi ngomongin dia.. :D
saya pribadi, punya temen yang tiada hari tanpa ngomongin orang. adaaaa aja bahan omongannya. Padahal yah kalo mau tahu, saat kita ikut nimbrung sama orang-orang yang lagi ngomongin orang itu, suatu hari kita gak ikut kumpul, jelas pasti kitalah yang jadi bahan omongan mereka. gak percaya? coba aja.. :D

Pasti ada yang mengalami kayak gini : "tapi kalo saya gak nimbrung sama mereka (red:orang yang suka ngomongin oranglain), nanti dikira gak gaul, nanti dikira gak asik dan gak punya temen.."
duh.. hellloooo.. emang manusia didunia ini cuma mereka aja?
pernah baca hadist Nabi Muhammad SAW yang kurang lebih gini gak isinya : "Jika kita berteman dengan penjual minyak wangi, kita akan ikut tercium wanginya. tapi kalo berteman dengan penjual abu gosok, kita akan tercium bau abu gosok"

Berteman itu harus pilih-pilih. loh, bukannya berteman harus dengan siapa aja Er?
Maksutnya pilih disini adalah kita yang menentukan lingkungan pertemanan. Mau baik, yaa berteman dengan orang-orang atau komunitas yang suka melakukan kebaikan dan tujuan yang jelas. Contoh : Kelab Penulis Muda (heheee.. ini promo banget deh :D), Pejuang Subuh (biasanya kajian di Ahad pertama setiap bulannya di Masjid Baitul 'Ilmi/samping Balai Kartini) atau bisa juga ikut-ikut seminar-seminar Bisnis/Komunitas-komunitas Bisnis kayak JCI (Junior Cumber International), KPMI (Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia) ini ada Grup nya juga di FB, atau Smartpreneur, dan lain-lain. 
Tapi lingkungan kerja dan kampusku yaa mereka-mereka yang kadang suka foya-foya dan bicara seenaknya Er..
nah untuk kasus seperti ini, saya kira tetap positive thinking pada Allah. kenapa? mungkin Allah mengirimkan teman-teman yang seperti itu kepada kita bisa jadi karena kita sendiri yang (maaf) seperti mereka, atau kita dikirim ke lingkungan seperti itu sebagai ladang pahala dan dakwah. iyaa dakwah, mengajak kepada kebaikan. dakwah itu kan kewajiban setiap insan, gak cuma wajib dilaksanain sama Pak Kyai dan Pak Ustadz aja loh..
"Tidaklah aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.." (maaf saya lupa Surat dann ayat berapa) dakwah = beribadah juga kan? yup!

Menurut teman saya yang juga seorang Penulis, Pembicara dan Pebisnis Muda asal Makassar (Sarwandi Eka Srbini), karakter seseorang dapat dipengaruhi dengan 4 hal :
1. Dengan SIAPA dia berteman?
2. MUSIK apa yang biasa dia dengarkan?
3. TONTONAN apa yang biasa dia lihat?, dan 
4. BUKU apa yang biasa dia baca?

Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sehat, Muda Karya Raya dan Sukses Berkah Dunia Akhirat. aamiin.

Rabu, 13 Agustus 2014

Pelajaran Dari De'El

Selalu ada pelajaran yang bisa diambil dari setiap kejadian.
Minggu (10/08/14) kemarin, saya bersama keluarga berangkat dari Bekasi menuju Pesantren Ummul Quro' Al-Islamy di Bogor untuk mengantar Ella atau yang biasa kami panggil De'El. Adekku ini melanjutkan sekolah disana sambil pesantren.

Setelah beres urusan administrasi & daftar ulang serta merapikan barang-barang keperluan De'El selama pesantren, kami sekeluarga-pun pamit pulang.
Adekku ini, paling gak betah diam dirumah. Kegiatan sekolah waktu SD diikuti semua. Mulai dari Pramuka, Pencak Silat, Drama, Menari dll. Enggak ada lelahnya deh. Waktu libur-pun dipakainya untuk menginap dirumah saudara / pergi bersama teman-temannya.

Bagaimanapun gak betahnya seorang anak dirumah&suka bertengkar dengan Kakak Adiknya, tapi untuk urusan yang 1 ini (pesantren), eeehh sedih juga ternyata. Melihat De'El menangis, baik Ibu,Bapak,Saya,Kakak saya,Adik saya, ikut nangis juga. hmm.. Keluarga Feeling. hehee.. :)

Didalam mobil perjalanan pulang, kembali Saya flashback mengingat saat dulu saya juga untuk pertama kalinya pesantren di Tasikmalaya untuk melanjutkan pendidikan setelah tamat SD. Sedih.. pasti. Merasa sendiri,pokoknya semua perasaan campur jadi satu. Mungkin begitu pula yang sekarang sedang dirasakan De'El.
Sebelum kami berpisah, ada beberapa keinginannya yang belum Saya penuhi, yaitu makan Mie Ayam Pa'De (Mie Ayam langganan deket rumah. hehee).

Rindu, pastinya. Pasalnya, kami sering bercanda bahkan ejek-ejekan kalau sedang kumpul. Hehee..

De'El, kamu memberi pelajaran untuk tetap memberikan yang terbaik yang kita miliki kepada orang-orang disekitar kita, terutama Orangtua & Keluarga. Karena tidak ada yang tau kapan waktunya kita akan terpisah, menuju "Kampung Abadi"

Sabar dan terus keluarkan apa yang terbaik yang ada dalam dirimu yaa De.. Karena seorang Pemenang bukanlah ia yang berhasil mengalahkan lawannya, seorang Pemenang adalah ia yang mampu mengeluarkan yang terbaik yang ada dalam dirinya.
Jadi anak yang sholehah yah De'El. jadikan kita (anak-anak Emak dan Bapak) sebagai tabungan Orangtua kita nanti agar selamat Dunia-Akhirat. aamiin.
Peluk Cium Adek Manisku.. :*